Tampilkan postingan dengan label IPA BAB 5. Tampilkan semua postingan

 


Filtrasi adalah salah satu metode pemisahan campuran yang digunakan untuk memisahkan zat padat dari zat cair atau gas dengan menggunakan media penyaring atau filter. Pemisahan campuran dengan cara filtrasi adalah dengan memisahkan partikel padat yang terlarut dalam zat cair atau gas dengan memanfaatkan sifat-sifat fisika partikel tersebut.

Proses filtrasi dilakukan dengan menempatkan campuran zat padat dan zat cair atau gas pada media penyaring atau filter. Zat padat yang terlarut dalam zat cair atau gas akan tertahan oleh media penyaring atau filter, sedangkan zat cair atau gas akan melewati media penyaring atau filter dan terpisah dari zat padat.

Dilansir dari skripsi terbitan Universitas Diponegoro berjudul Pengaruh Perbedaan Tekanan Terhadap Kinerja Plate and Frame Filter Press Pada Filtrasi Ampas Tahu oleh Cindy Ferdiwinata Siringoringo, proses filtrasi banyak dilakukan di industri, misalnya pada pemurnian air minum, pemisahan kristal garam, pada pabrik kertas, dan lain sebagainya.

Pemisahan campuran dilakukan untuk memperoleh bahan murni yang dapat digunakan dalam berbagai aplikasi. Bahan murni ini memiliki kemurnian yang tinggi dan bebas dari kontaminasi sehingga dapat digunakan dalam produksi obat-obatan, kosmetik, dan bahan kimia lainnya.

Pemisahan campuran dilakukan untuk menghilangkan kontaminasi dalam campuran. Dalam hal ini, kontaminasi dapat menurunkan kualitas dari suatu campuran yang bisa berpotensi untuk menimbulkan bahaya.

Selain menggunakan metode penyaringan atau filtrasi, pemisahan campuran bisa dilakukan dengan berbagai metode lainnya.

1. Sublimasi
Sublimasi adalah metode pemisahan campuran dengan menguapkan zat padat tanpa melalui fase cair terlebih dahulu sehingga kotoran yang tidak menyublim akan tertinggal. Bahan-bahan untuk menggunakan metode ini adalah dengan menggunakan bahan yang mudah untuk menyublim, seperti kamfer dan iod.

2. Kristalisasi
Kristalisasi adalah metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang terlarut dalam suatu campuran. Dasar dari metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut dalam titik beku.

Campuran yang terdiri dari zat padat yang dapat membentuk kristal dapat dipisahkan dengan cara mengkristalisasikan salah satu zatnya. Kristalisasi memiliki dua cara, yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan.

3. Destilasi
Destilasi adalah metode pemisahan untuk memperoleh suatu bahan yang berwujud cair yang terkotori oleh zat padat atau bahan lain yang memiliki titik didih yang berbeda. Dasar pemisahan ini adalah titik didih yang berbeda antara kedua jenis zat yang terlarut.

Metode ini sangat efektif untuk memisahkan campuran yang terdiri dari dua cairan dengan titik didih yang berbeda. Contoh pemisahan campuran dengan cara destilasi adalah pengolahan air laut menjadi garam.

4. Ekstraksi
Ekstraksi adalah metode pemisahan dengan melarutkan bahan campuran dalam pelarut yang sesuai. Dasar dari metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut tertentu.

5. Absorbsi
Absorbsi adalah metode pemisahan untuk membersihkan suatu bahan dari pengotornya dengan cara penarikan secara kuat sehingga menempel pada permukaan bahan pengabsorbsi. Cara ini biasanya digunakan untuk memurnikan air dari kotoran renik atau mikroorganisme serta untuk memutihkan gula yang berwarna coklat karena ada kotoran di dalamnya.

6. Kromatografi
Kromatografi merupakan cara pemisahan berdasarkan perbedaan kecepatan pelarut pada suatu lapisan zat tertentu. Dasar pemisahan metode ini adalah kelarutan dalam pelarut tertentu, daya absorbsi oleh bahan penyerap, dan volatilitas (daya penguapan).

Metode ini memanfaatkan perbedaan afinitas atau daya tarik antara komponen campuran dengan fase diam dan fase gerak. Kromatografi dapat digunakan untuk memisahkan campuran yang sangat kompleks menjadi komponen-komponen yang lebih sederhana.





Sumber wikipedia


cara pemisahan campuran

 




Dalam kimiacampuran adalah sebuah zat yang dibuat dengan menggabungkan dua zat atau lebih yang berbeda tanpa reaksi kimia yang terjadi (objek tidak menempel satu sama lain).

Sementara tak ada perubahan fisik dalam suatu campuran, properti kimia suatu campuran dapat menyimpang dari komponennya seperti titik lelehnya. Campuran dapat dipisahkan menjadi komponen aslinya secara mekanis. Campuran dapat bersifat homogen atau heterogen.

Campuran adalah hasil pencampuran mekanis atau pencampuran zat kimia seperti elemen dan senyawa, tanpa penyatuan kimia atau perubahan kimia lainnya, sehingga masing-masing zat mempertahankan properti dan karakteristik kimianya.

Zat campuran memiliki sifat-sifat di antaranya:

  • Terdiri dari dua jenis zat tunggal atau lebih
  • Perbandingan komponen penyusun tidak tetap
  • Masih mempunyai sifat zat asal. Sifat larutan merupakan rata-rata dari sifat komponennya
  • Dapat dipisahkan menjadi komponennya melalui cara-cara fisis seperti penyaringan dan penyulingan
Terdapat dua jenis zat campuran berdasarkan sifatnya, yaitu homogen dan hetergone. Berikut uraiannya: 
1. Campuran homogen
Campuran homogen diartikan sebagai bentuk percampuran antara dua zat atau lebih yang tidak bisa dibedakan lagi materi penyusunnya masing-masing. S
ecara umum campuran homogen disebut juga sebagai larutan, karena masing-masing zatnya saling menyatu atau saling larut hingga tampak membentuk tampilan baru. Contohnya minuman teh manis,dan udara.
2. Campuran heterogen
Campuran heterogen adalah bentuk pencampuran di mana zat-zat penyusunnya masih bisa dibedakan satu sama lain. Campuran jenis ini biasa disebut dengan campuran kasar, sebab hasil akhirnya tidak menyatu atau tidak saling melarutkan dan masih bisa dibedakan. Contoh dari campuran heterogen adalah campuran air dengan pasir.





Sumber : https://www.liputan6.com/hot/read/5241664/campuran-adalah-gabungan-dua-jenis-zat-atau-lebih-yang-berbeda-simak-ulasannya
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Campuran
https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/skola/read/2022/10/22/120000969/zat-campuran--pengertian-sifat-dan-jenis-jenisnya

campuran

 



A. Pengertian

Senyawa merupakan zat yang dibentuk oleh dua unsur atau lebih. Melalui reaksi kimia, senyawa dapat diuraikan menjadi unsur-unsur pembentuknya.
Menurut buku "Belajar Mandiri IPA Untuk SMP/MTS berbasis SKS Semester 1" oleh Hisbulloh Huda, S.Pd., M.Si., senyawa diartikan sebagai suatu zat tunggal yang dapat diuraikan menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana melalui reaksi kimia.
Contoh senyawa yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah air. Air merupakan gabungan dari unsur hidrogen (H) dan oksigen (O) dengan rumus kimianya, yaitu H20.Melalui reaksi kimia, air dapat diuraikan kembali menjadi hidrogen dan oksigen. Meskipun pada tekanan atmosfer, hidrogen dan oksigen sama-sama berwujud gas, tapi saat mereka bersatu dan saling mengikat, wujudnya dapat berubah menjadi cair.

Senyawa

 A. Pengertian

Senyawa merupakan zat yang dibentuk oleh dua unsur atau lebih. Melalui reaksi kimia, senyawa dapat diuraikan menjadi unsur-unsur pembentuknya.
Menurut buku "Belajar Mandiri IPA Untuk SMP/MTS berbasis SKS Semester 1" oleh Hisbulloh Huda, S.Pd., M.Si., senyawa diartikan sebagai suatu zat tunggal yang dapat diuraikan menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana melalui reaksi kimia.
Contoh senyawa yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah air. Air merupakan gabungan dari unsur hidrogen (H) dan oksigen (O) dengan rumus kimianya, yaitu H20.Melalui reaksi kimia, air dapat diuraikan kembali menjadi hidrogen dan oksigen. Meskipun pada tekanan atmosfer, hidrogen dan oksigen sama-sama berwujud gas, tapi saat mereka bersatu dan saling mengikat, wujudnya dapat berubah menjadi cair.



B. Penamaan Rumus Senyawa

Pemberian nama suatu senyawa dengan cara menuliskan nama unsur logam terlebih dahulu, diikuti nama unsur non logam dan diakhiri -ida.


Apabila senyawa terdiri atas unsur-unsur non logam, penamaan senyawa menggunakan awalan yang menyatakan jumlah atom unsur penyusun. Awalan yang digunakan adalah sebagai berikut:

Jumlah unsur 1 : Mono

Jumlah unsur 2 : Di

Jumlah unsur 3 : Tri

Jumlah unsur 4 : Tetra

Jumlah unsur 5 : Penta

Jumlah unsur 6 : Heksa

Jumlah unsur 7 : Hepta

Jumlah unsur 8 : Okta

Jumlah unsur 9 : Nano

Jumlah unsur 10 : Deka

Contoh penamaan senyawa:

- N2O3 (dinitrogen trioksida)

- NaCl ( natrium klorida)

- PCl5 (fosfor penta klorida)

C. Jenis-jenis Senyawa
Berdasarkan asal pembentuknya, senyawa digolongkan menjadi dua jenis, yaitu senyawa organik dan senyawa anorganik. 

1. Senyawa Organik

Senyawa organik berasal dari makhluk hidup atau dari proses fotosintesis. Senyawa ini terdiri dari unsur karbon (C) sebagai rangkaian utamanya.

Sifat senyawa organik tidak mudah larut air, namun akan larut jika dicampur dengan pelarut yang sifatnya organik juga. Selain itu, akibat unsur pembentuknya yang berupa karbon (C), senyawa organik cenderung akan mudah terbakar.

2. Senyawa Anorganik

Senyawa anorganik berasal dari sumber daya mineral yang terdapat di bumi. Senyawa ini memiliki titik didih atau titik leleh yang relatif tinggi dibandingkan dengan senyawa organik. Senyawa anorganik memiliki sifat mudah larut dalam air dan cenderung tidak mudah terbakar.

Contoh Senyawa Organik dan Anorganik
- Contoh senyawa organik: gula (C12H22011), alkohol (C2H3OH), dan urea (CO(NH2)2).

- Contoh senyawa anorganik: air (H2O), garam (NaCl), karbondioksida (CO2), CaCo3 (Kalsium Karbonat), NaOH (Natrium Hidroksida), dan SiO2 (Silikon Dioksida).



Sumber : https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5876913/senyawa-pengertian-jenis-dan-contohnya
https://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_kimia


Senyawa



 A. Pengertian

 Unsur merupakan salah satu jenis zat murni yang bermakna zat tersebut tidak dapat terurai menjadi lebih sederhana menggunakan reaksi kimia. Dikutip dari modul Ilmu Pengetahuan Alam (2017), unsur terbagi menjadi 3 bagian, yaitu unsur logam, unsur non logam, dan unsur semi logam (metalloid).

B. Simbol Unsur

Para ahi kimia juga menggunakan simbol atau lambang untuk menunjukkan perbedaan antara unsur kimia yang satu dengan yang lainnya. Ahli kimia sudah menemukan unsur sejak abad ke-9 dan unsur secara bertahap terus berkembang sampai abad ke-20.  Unsur di alam dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu unsur logam dan nonlogam. Contoh unsur logam ialah besi, emas, dan seng. Contoh unsur nonlogam ialah karbon, nitrogen, dan oksigen. Selain itu masih ada juga unsur yang bersifat semi logam. Berikut disajikan beberapa contoh unsur logam dan nonlogam yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari beserta lambangnya.

Unsur logam dan lambangnya
1. Aluminium dengan lambang Al
2. Aurum atau emas dengan lambang Au
3. Argentum atau perak dengan lambang Ag

Unsur nonlogam dan lambangnya
1. Oxygen atau oksigen dengan lambang O
2. Hydrogen atau hidrogen dengan lambang H
3. Carbon atau karbon dengan lambang C\

Unsur diberi nama dengan menggunakan bahasa Latin berdasarkan penemu pertamanya atau tempat ditemukan unsur tersebut. Ahli-ahli kimia tidak membedakan penamaan unsur alamiah yang terdapat di alam ataupun unsur buatan. Beberapa unsur menggunakan nama untuk menghormati identitas penemunya ataupun tempat penemuannya.

Perbedaan unsur logam dan nonlogam
Unsur logam dan nonlogam memiliki perbedaan sifat fisika dan kimia. Berikut perbedaan sifat unsur logam dan nonlogam:
Logam :
1. Berwujud padat pada suhu kamar (kecuali raksa).
2. Dapat ditempa dan dapat diregangkan.
3. Konduktor listrik dan panas.
Nonlogam
1. Ada yang berwujud padat, cair, dan gas.
2. Bersifat rapuh dan tidak dapat ditempa.
3. Nonkonduktor, kecuali grafit.




Sumber : https://mediaindonesia.com/humaniora/602026/unsur-dan-senyawa-sebagai-materi-zat-tunggal#google_vignette
https://tirto.id/materi-ipa-perbedaan-materi-unsur-senyawa-campuran-dan-contohnya-gjzD
https://www.liputan6.com/hot/read/4356607/sistem-periodik-unsur-kenali-penomoran-dan-sifat-sifatnya

unsur

mencegah litosfer dari pencemaran dan pemanasan global

Poster Pendidikan Perbanyak Literasi Cedarkan Generasi Ilustratif Oranye dan Biru oleh ADHYASTA HANIF PRAMANA

- Copyright © ADHYASTA Hanif pramana - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -